Senin, 06 Juni 2016

Belajar Mengolah Limbah Perca

Kedatangan saya dan dua teman ke Dinas Koperasi dan UMKM Kendal serasa sambil menyelam minum kopi dan makan pisang goreng. Niat kami mencari info tentang bantuan Dinas untuk para crafter, malah mendapat peluang lain. Saat itu Dinas sedang mencari 2 orang untuk diberangkatkan ke Balatkop Provinsi Jawa Tengah untuk mengikuti pelatihan mengolah limbah perca.

Sudah satu kandidat didapat yaitu Pak Djumadi, pensiunan PNS yang aktif di kegiatan masyarakat. Tiba-tiba pegawai Dinas Koperasi menawarkan pada kami bertiga. Nah, berhubung peraturannya nginep selama 6 hari dan nggak boleh bawa anak, otomatis saya yang memenuhi syarat. Asal tahu saja, dua teman saya datang ke Dinas sambil gendong anak, hehehe...Langsung saja saya iyakan, kapan lagi bisa belajar gratis kayak gini. Selain nambah ilmu tentu nambah teman dan jaringan.

Akhirnya pas tanggal 1 Desember 2014 pagi, saya sudah berada di Balatkop, Srondol, Semarang, mengikuti upacara pembukaan. Saat itu ada 6 kelas yang dibuka dan masing-masing kelas berisi 20-30 orang. Duduk di seberang saya, kelas boga yang ternyata berasal dari satu desa yaitu Desa Candiroto. Weis, keren, satu kelas isinya orang Kendal semua.

Usai upacara pembukaan, kami kelas limbah, tetap di ruangan, karena memang di sinilah tempat kami belajar. Tak lama kemudian sekitar 10 mesin jahit dimasukkan ruangan. Mengingat keterbatasan waktu dan banyaknya materi, maka kelas kami yang berjumlah 21 orang dibagi menjadi 4 kelompok.

Tak menunggu lama kelas langsung dimulai. Hari pertama itu kami diberi tugas membuat sarung bantal patchwork sederhana. Kami berbagi tugas, ada yang motong kain, menjahit, dan finishing. Sementara tugas kedua sudah menanti membuat bantal peluk bentuk kambing. Saking banyaknya tugas, tak ada satu pun yang terlihat nganggur. Masing-masing sibuk dengan tugas yang dibagikan ketua kelompok.

Sejak Senin sampai Jumat, ini dia tugas yang diberikan pada kami:
1. Sarung bantal patchwork sederhana
2. Bantal peluk kambing
3. Bantal peluk burung hantu
4. Boneka rag doll
5. Bantal peluk ikan
6. Keranjang pakaian rotan
7. Tempat tisu rotan
8. Sarung galon air
9. Tudung saji
10. Tas patchwork
Jadi tiap hari ada 2 tugas yang harus dikerjakan. Selain itu kami diminta membuat bros perca sesuka hati. Nggak harus sama dengan yang di modul.

Dan di hari Jumat semua kelas memamerkan hasil kerjanya selama mengikuti pelatihan. Yang kelas boga bikin bazar makanan, hmm...enak-enak semua. Kelas tata rias, praktek pengantin muslimah, hihihi...semua tampak kayak foto model. Sementara kami, memamerkan hasil karya kami yang ditata  satu meja per kelompok. Oh ya yang kelas manajemen koperasi sudah “jalan-jalan” di sebuah koperasi di Demak.

Sebelum menutup kelas Ibu Ade, instruktur kami, memberi penilaian hasil karya kami. Untuk bantal patchwork, tak ada satu pun yang berhasil. Sambungannya nggak pas. Habis kain yang disediakan waktu itu bukan katun tapi yang kerut-kerut kayak jeruk purut gitu. Susah banget ngepasinnya* hehehe...ngeles. Kalo yang lain sudah bagus. Alhamdulillah...

Sayang, di hari Jumat itu kondisi saya drop akibat flu berat. Banyak orang flu di sekitar saya, ditambah kondisi yang kecapekan, jadi ya gampang sekali tertularnya. Akhirnya malam itu saya minta suami untuk menjemput di Balatkop. Itu artinya saya nggak ikut upacara penutupan di hari Sabtu. Untung teman-teman baik semua, banyak yang sms mendoakan biar cepet sembuh. Dan...ada yang nganterin uang saku ke rumah, hehehe...Makasih semuanya.


Yang pasti saya bersyukur bisa mengikuti pelatihan di Balatkop. Selain tambah ilmu dan teman, juga menambah jaringan. Ini penting bagi UKM yang baru saya rintis. Ada satu pertanyaan dari teman saya yang masih terekam di kepala. Kalo cuma diberi ilmu membuat kreasi perca tapi nggak tahu pemasarannya, gimana dong?  Ah, ini tantangan buat para crafter, bagaimana bisa menyulap limbah alias barang bekas menjadi emas. Yuk ah belajar terus dan terakhir..happy crafting!

nunggu acara pembukaan

saat coffee break

sok sibuk

kerjasama satu tim

mejeng dengan hasil karya tim

bazar kelas boga

bersama Mbak Ade, sang instruktur


inilah hasil karya teman sekelas

Tidak ada komentar:

Posting Komentar