Suatu hari teman saya, yang suaminya ngajar di SDIT Ulul Albaab Weleri
nawari untuk ngajar 100 anak kelas 4,5,6 bikin kreasi dari kain flanel. Hmm,
boleh juga. Sempat terpikir bikin bentuk owl yang cute tapi tiba-tiba mikir,
kan ada aliran yang nggak mau bikin makhluk bernyawa. Nggak jadi, deh...bikin yang
netral aja, bentuk makanan. Akhirnya fix....bikin gantungan kunci bentuk donat.
Mulailah rencana disusun. Dibutuhkan paling nggak 10 orang mentor buat
ngajar anak sebanyak itu. Segera saya umumkan di grup Kendal Crafter. Alhamdulillah,
kuota terpenuhi. Saya pun belanja bahan untuk kits dan menyiapkan peralatan
pendukung. Nyari sopir buat bawa pasukan juga alhamdulillah gampang. Mas Danar
hari H free.
Di Hari H, Sabtu, 25 Februari, pasukan siap berangkat dari rumah saya
jam 7 pas. Sampai di sana hampir jam 8, di mana anak-anak sudah berkumpul di
mushola sekolah. Wuih, yang mau ngisi malah datangnya telat. Jadi begitu datang
langsung capcus ngajar. Saya ngasih sedikit sambutan, lalu acara dipandu oleh
Mbak Ismi. Alhamdulillah, karena perempuan semua, anak-anak itu penurut dan
nggak rewel.
Sekitar 1 jam akhirnya anak-anak bisa menyelesaikan tugasnya. Eh, ada
yang nangis juga lho. Waktu ditanya Bu gurunya, kata teman-temannya dia takut
karena tugasnya belum selesai. Tenang, Nak, sini...sini...Ibu bantu. Ada satu
lagi yang lucu, saya dan Mbak Ismi menggunakan pengeras suara, padahal kata Bu
Guru, para perempuan di sekolah itu nggak pernah menggunakannya. Waduh, kenapa
Bu Guru baru bilang pas acara penutupan. Kan, kita berdua jadi malu, hehehe...
Yang bikin kami terkejut, kami diperlakukan istimewa. Diganti kits, uang
bensin, dikasih snack dan makan siang. Juga Piagam dan mug. Padahal kita kan datangnya
rombongan, waduh habis berapa untuk ngadain acara ini. Semoga berkah ya, Pak,
dan semoga SDIT Ulul Albaab semakin maju dan menghasilkan generasi robbani.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar